Paradoks #1 Ketika Mengasuh dengan Cara Allah

Dalam Alkitab, ada rencana untuk mengasuh dalam cara Allah.

Ketika kita mengasuh dengan cara-Nya, kita berhasil di mata-Nya.

Sebagai orang tua, saya tahu Anda ingin untuk sukses dengan cara-Nya!

Paradoks #1 Ketika Mengasuh dengan Cara Allah

Apakah Anda mau menerima penghargaan?

Saya percaya Anda mencari inspirasi dan informasi mengenai bagaimana mengasuh dalam cara Allah.

Saya salut terhadap Anda.

Saya bertepuk tangan untuk Anda.

Saya mengagumi Anda.

Tetapi untuk memperbaiki diri, kita perlu mengenali suatu paradoks penting dalam pengasuhan:

Pengasuhan dalam cara Allah tidak ada hubungannya dengan anak-anak!

Apakah ini kontradiksi? Frase yang artinya saling bertentangan? Absurditas?

Pernyataan yang tampaknya tidak masuk akal ini terbukti benar dalam penyelidikan lebih lanjut. Tuhan memiliki standar-Nya bagi para orang tua, dan itu tidak ada hubungannya dengan anak-anak.

Pikirkanlah itu.

Kita semua tahu para orang tua seharusnya mencintai bahkan jika seorang anak tidak membuat orang ingin mencintai. Siapa yang seorang anak gagal jadi itu tidak ada hubungannya dengan siapa yang Allah panggil orang tuanya untuk jadi.

Pengasuhan dalam cara Allah bersifat tidak bersyarat.

Orang tua harus menjadi manusia yang penuh kasih tidak peduli seperti apa anak itu. Tidak ada syarat, keadaan atau situasi yang bisa membuat orang tua membenci anaknya.

Untuk menjadi tidak mengasihi adalah suatu pilihan yang masing-masing orang tua buat, meskipun ketika kesal setiap manusia secara alami ingin menyalahkan orang lain karena menyebabkan kurangnya kasih.

Apa yang Kita Pelajari dari Bapa Anak yang Hilang itu?

Mari kita lihat seorang ayah yang memahami hal ini dengan baik.

Meskipun ia memiliki anak bungsu yang menjalani suatu gaya hidup egois, manja dan memberontak, dan ia memiliki anak sulung yang menjalani suatu gaya hidup penuh kebenaran diri, marah dan menghakimi, ayah dari anak yang hilang itu mewakili Abba Bapa dalam caranya mengasuh.

Dosa anak-anak itu tidak ada hubungannya dengan bagaimana sang ayah menyentuh hati Kristus. Bahkan, ayah ini membuat dampak pada Yesus sehingga Dia menggunakannya sebagai suatu contoh bagaimana Abba Bapa sendiri bertingkah laku dengan kita.

Kita juga bisa mengasuh dengan cara Allah terlepas dari anak-anak kita. Kita bisa menjadi seperti Allah, meskipun anak-anak kita memilih ketidaktaatan. Meskipun ketidaktaatan anak itu menyakiti orang tua, itu tidak ada hubungannya dengan bagaimana orang tua itu mengasuh di mata Tuhan!

Siapa kita sebagai anak-anak Allah yang tidak taat itu tidak menentukan karakter Allah. Kita tidak relevan dengan siapa Allah itu.

Tuhan akan tetap menjadi Tuhan terlepas dari kita mematuhi atau tidak mematuhi.

Tuhan tidak berubah. Tuhan itu kekal.

Allah itu mengasihi dalam keberadaan-Nya yang independen dari perilaku kita.

Allah Bapa bukanlah ayah yang buruk karena kita tidak taat kepada-Nya.

Demikian juga, Yesus tidak melihat ayah dari anak yang hilang itu sebagai ayah yang buruk, Dia juga tidak melihat Anda demikian.

Anda bukan orangtua yang buruk karena anak-anak Anda tidak mematuhi Anda.

Sebaliknya …

1. Kita menerima upah kekal Allah.

Tidak satu pun yang kita lakukan bagi keluarga yang terbuang. Semuanya diperhitungkan.

Untuk alasan inilah, Paulus mengajar jemaat Kolose, “… dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian warisan yang ditentukan bagimu sebagai upah. Kristuslah tuan yang kamu layani.” (Kolose 3:24, KJV)

Dia memberitahu jemaat Efesus, “… Kamu tahu, bahwa setiap orang, baik hamba, maupun orang merdeka, kalau ia telah berbuat sesuatu yang baik, ia akan menerima balasannya dari Tuhan.” (Efesus 6:8)

2. Kita menciptakan lingkungan yang paling penuh kasih yang memotivasi anak-anak kita secara terbaik untuk memilih iman dan nilai-nilai kita.

Ini adalah wawasan yang setiap kita perlu ketahui untuk membuat dampak terbesar pada hati dan pikiran anak-anak kita.

Ketika pengasuhan kita berpusat pada Kristus, kita mencintai anak-anak kita secara lebih baik dan lebih efektif daripada jika itu adalah berpusat pada anak semata-mata.

Jika ada apapun yang memberikan energi dan mempengaruhi anak-anak kita, itu mengikuti rencana Allah dalam Alkitab bagi para orang tua tentang pengasuhan!

Apakah Anda telah mendapati ini menjadi kenyataan?

Pengasuhan yang berpusat pada Kristus membuat kita penuh kesadaran akan Kristus, dan para orang tua yang ingin menjadi seperti Yesus menciptakan lingkungan yang paling penuh kasih yang memotivasi anak dengan cara terbaik untuk memilih iman dan nilai-nilai orang tua.

Apakah anda telah menemukan wawasan paradoks mengenai pengasuhan ini?

Bagaimana pengasuhan dengan cara Allah membuat Anda menjadi satu orang tua yang lebih baik?

 

* Tulisan ini diterjemahkan dan diedit dari artikel “The #1 Paradox When Parenting God’s Way”.

Tinggalkan tanggapan

Maret 2015
S S R K J S M
 1
2345678
9101112131415
16171819202122
23242526272829
3031  
Follow Wanita Bijak Amsal 31 on WordPress.com

Masukkanlah alamat surat elektronik Anda untuk mengikuti blog ini dan menerima pemberitahuan tentang pos baru melalui surat elektronik.

Bergabung dengan 181 pelanggan lain